🀄 Ennichisai Blok M 2017
ennichisaidiadakan lagi di blok m yuuuk kita liat keseruan acaranya kaya gimana ajaa
BeritaKawasan. Cosplayers Jadi Pusat Perhatian di Festival Ennichisai 2019. 24 June 2019, 10:30 Para Cosplayers turut memeriahkan Festival Budaya Jepang Ennichisai 2019 di Blok M. Mereka senang bisa unjuk diri dan tampil maksimal menjadi karakter anime kesukaannya sehingga jadi pusat perhatian.
Sudahlama kita enggak membahas topik yang bersifat teknis. Sekarang akan bahas sedikit tips bagi kalian yang khususnya blogger atau webmaster yang masih baru
sekilas mengenai Haru Matsuri secara umum) Haru Matsuri berarti Festival Musim Semi. Pada saat festival ini berlangsung, orang-orang jepang melakukan
Ennichisai2017, Event Budaya Jepang yang Digelar di Blok M Hadir Kembali. CLAS:H April 13, 2017 16:47. CLAS:H Setelah Medan, Perjalanan CLAS:H Berlanjut ke CLAS:H Yogyakarta. CLAS:H February 14, 2017 19:24. CLAS:H Setelah Bandung, CLAS:H 2017 Sekarang Berlanjut ke Medan.
24K views, 120 likes, 13 loves, 29 comments, 63 shares, Facebook Watch Videos from Ennichisai Blok M: Ennichisai tinggal 2 hari lagi! Bagaimana perasaanmu menunggu datangnya hari festival tahunan
EnnichisaiBlok M added 2 new photos to the album: Ennichisai 2017 Day 1 - Traditional Stage — at Jl. Melawai - Blok M JAKARTA SELATAN. May 2017 · credit to: Tim Dokumentasi Ennichisai
LaporanWartawan TribunJakarta.com, Anisa Kurniasih. TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sebagai rangkaian acara dari peringatan 60 tahun persahabatan antara Jepang dan Indonesia, tahun ini Festival Ennichisai akan kembali digelar. Dilansir dari situs jadwalevent.web.id, Ennichisai ini akan diadakan di area Little Tokyo Blok M Square, Jakarta Selatan pada tanggal 30 Juni - 1 Juli 2018.
IndonesiaCosplay Grand Prix (ICGP) di acara Ennichisai Blok M, Jakarta. Sebagai juara pertama ICGP 2018, tim cosplay SWEX ID dikirim ke Nagoya, Jepang untuk . 2 mewakili negara Indonesia dalam kejuaraan World Cosplay Summit (WCS) (2017:1). Role-play Cosplay-cosplay. . .
.
Halo minna-san! Kali ini kami tim liputan Nippon Club berkesempatan untuk mengunjungi event kebudayaan Jepang tahunan terbesar di Indonesia tahun ini yakni Little Tokyo Ennichisai Blok M 2017 atau sering dikenal dengan Ennichisai. Pasti sudah tau dong atau sudah pernah berkunjung ke Ennichisai di tahun-tahun sebelumnya kan! Sekedar informasi bagi yang belum tahu, Ennichisai adalah acara tahunan yang menghadirkan kuliner, seni, dan kebudayaan Jepang tradisional dan modern yang diadakan di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sejak tahun 2010 dan dihadiri lebih dari 200 ribu pengunjung setiap tahunnya. Diramaikan oleh 200 stand makanan-minuman dan pernak pernik Jepang, juga pertunjukkan tradisional seperti Mikoshi, Dashi, Enjuku dan lainnya serta pertunjukkan modern seperti band dan Cosplay. Penasaran kan seperti apa kemeriahan Ennichisai tahun ini? Yuk langsung disimak liputannya. Liputan dimulai pagi hari sekitar pukul seperti yang sudah diduga tempat acara sudah mulai ramai dipenuhi para pengunjung! Begitu kita keluar dari mall Blok M Square dan menuju area Main Stage, kita langsung dapat melihat Mikoshi kuil kecil yang akan dibawa pada saat nanti pertunjukan Omikoshi berlangsung. Mikoshi merupakan miniatur kuil Shinto. Penganut Shinto percaya bahwa di dalam Omikoshi terdapat dewa Kami-sama yang mendiaminya. Omikoshi biasanya diangkat beramai-ramai serta diarak dari kuil mengitari daerah sekeliling daerah kuil. Pada acara kali ini, Mikoshi akan diarak mengililingi area little Tokyo Blok M. Mikoshi dijaga oleh petugas. Disamping Mikoshi ada Dashi. Nanti Dashi akan mengiring saat Omikoshi berlangsung. Dashi berukuran lebih besar dibanding Mikoshi, sehingga Dashi diberikan sebuah roda dan digerakkan dengan cara ditarik. Sebelum kegiatan di Main Stage dimulai, kami berkeliling di daerah Main Stage. Kami mengunjungi beberapa booth dan berjalan-jalan menikmati keramaian dan kemeriahannya. Kalian bisa mencoba “Shooting Game” seperti festival yang ada di Jepang. Kalian juga bisa membeli topeng dan juga mainan plastik seperti di anime-anime loh. Ada maskot Ennichisai juga loh yaitu Daruma! Daruma adalah sebuah boneka pembawa keberuntungan dan lambang harapan yang belum tercapai. Nah, awalnya mata Daruma di Ennichisai hanya satu yang dihitamkan loh! Karena sudah 2 mata dihitamkan berarti keberuntungan dan lambang harapan di Ennichisai sudah tercapai minna! Walaupun ramai, Ennichisai juga menekankan agar tidak buang sampah sembarangan loh! Standnya tidak hanya 1, tapi tersebar di sekitar area Ennichisai. Jika kalian lapar, kalian bisa menyantap Ramen Sanpachi dengan style gerobak ramen di Jepang. Usai puas berkeliling, kami pun siap menyimak acara yang ada di Main Stage yang akan segera dimulai. Traditional/Main Stage Traditonal/Main Stage menyuguhkan penampilan dari kebudayaan tradisional Indonesia dan Jepang. Selain kebudayaan tradisional, ada juga loh penampilan band di panggung ini. Dalam panggung ini juga menyajikan pertunjukan Shodo atau seni kaligrafi. Posisi Traditional/Main Stage yang berada ddi ekat booth-booth makanan tentunya memberikan hiburan nan meriah baik untuk pengunjung yang sedang makan ataupun berjalan-jalan. Acara di Main stage dimulai dengan kesenian asli dari Jakarta yaitu Gambang Kromong! Ada tariannya juga loh! Acara Ennichisai juga dimeriahkan oleh Mirai Taiko Dojo! Dari sekitar 500 murid, 10 orang datang ke Indonesia khusus untuk tampil di Ennichisai loh minna! Ai Project kembali lagi ke Ennichisai 2017 loh minna! Kali ini Ai Project membawakan drama pentas dengan bertemakan ninja! Setelah itu ada Shodo kaligrafi dari Fukushika Taro. Fukushika Taro sedang bersemedi dan menenangkan diri sebelum membuat kaligrafi. Fukushika Taro sudah mulai menulis kaligrafi. Kegiatan Omikoshi sudah mau dimulai minna! Persiapan Omikoshi. Ennichisai kali ini juga dimeriahkan lagi oleh permainan Koto dari Jakarta Koto Club! Pop Culture Stage Selain Main Stage ternyata Ennichisai masih memiliki panggung lain loh. Terdapat pula panggung Pop Culture Stage yang menyajikan acara-acara terkait budaya Jepang modern dan kekinian seperti cosplay, idol grup, dan masih banyak lagi. Dijamin seru loh minna! Acara di Pop Stage Day 1 ini dimulai dengan Anidance Competition di mana beberapa grup cosplay menari diatas panggung sambil bercosplay dengan tema cosplaynya masing-masing. Para peserta unjuk kebolehan masing-masing dalam bercosplay dan menari Pada akhirnya Anidance bertema cosplay Nekopara menjadi juara favorit sedangkan Attack on Titan menjadi juara terbaik. Selamat! Acara pun berlanjut dengan kompetisi makan ramen. Tidak tanggung-tanggung, peserta harus menghabiskan empat mangkuk ramen! Yang tercepat dialah yang keluar sebagai pemenang. Kelima peserta yang dipilih dari penonton tengah bersiap-siap. Seluruh peserta nampak lahap menyantap ramen Inilah dia sang juaranya! Usai serangkaian acara tibalah penampilan para guest star yang beberapa diantaranya didatangkan langsung dari Jepang sana dan juga di antaranya idol group Tokyo Samurai Girls, Kiss Bee, serta Enka Girls. Ada juga penampilan dari guest star lokal yakni Shojo Complex dan Yumi Intan. Tokyo Samurai Girl tampil dengan semangat dan memeriahkan panggung Enka Girls tak mau kalah, musik enka tradisonal Jepang yang di-remix menjadi musik modern bertema idol mampu menghibur penonton. Penampilan Shojo Complex yang membuat penonton bersorak Ola dari Shojo Complex tampil ceria dan penuh semangat! Sorenya diadakan Single Cosplay dimana banyak cosplayer dengan berbagai macam karakter dan kostum naik ke atas panggung. Beberapa cosplayer favorit akan dipilih oleh para juri. Wah seru dan keren-keren ya minna! Inilah dia cosplayer-cosplayer juara favorit pilihan para juri. Secara keseluruhan Ennichisai 2017 hari pertama ini berlangsung dengan aman dan lancar. Terima kasih kepada pihak penyelenggara Ennichisai 2017 yang telah menyelenngarakan hari pertama ini dengan sangat meriah! Pengunjung yang datang juga banyak dan mereka cukup tertib biarpun ramai. Penekanan untuk tidak membuang sampah sembarangan oleh pihak penyelenggara Ennichisai sendiri juga sangat baik, tempat sampah cukup mudah ditemukan di lokasi acara. Yah pokoknya seru dan asyik hari pertama Ennichisai ini. Sekian dulu liputan dari tim Jurnalistik Nippon Club kali ini. Jangan lupa nantikan liputan kami di hari kedua ya! Artikel ini diliput oleh tim jurnalistik Nippon Club
It’s been a while since my last post on my blog and it’s time to refresh my thumbs. Last week I went to an event called Ennichisai, which organized by Japanese living in Indonesia, especially Jakarta. There are also volunteers involved, both locals and foreigners. This annual event purposely to express their gratitude of the fortune they have made also to show the beauty of Japanese culture. It took place on the crowded alley of Little Tokyo, Blok M. Here are some of pictures I took on the first day of the event. Shimizu San is caught again in my frame, and this year his fellow Indonesians take part on his drum-dragging carnaval. This year event marks his eight years living in Indonesia as a tech-consultant. He likes the tropical climate which he perceives good for his health and he’s glad with his slightly tanned skin. Moreover, he enjoys working with his Indonesian co-workers and learning Indonesian. I could say he’s a fluent speaker now. I must learn Japanese in return. Here are his pictures last year on the same event Next, the pictures of the Mikoshi Mikoshi. It’s a Japanese tradition related to Shinto belief. The portable temple is believed as a place to stay for Shinto gods. During festival such as Matsuri or Ennichisai, the temple will be carried on shoulders by group of male, female, and kids. What keeps my eyes locked on this parade is the traditional attire these males wearing. Underwear, boxers, and unique shoes. Fundoshi, or Japanese traditional undergarment for male usually worn on festivals. This guy in the front wearing rokushaku fundoshi, which the oldest types of this underwear. He also wears Tabi, the traditional shoes which cut certain way and installed with thin rubber outsole. There’s a surprise on the event. Hiromi Kano, notably known for her deep relationship with traditional Javanese music performed as a Sinden, a title given for female Javanese singer. Moreover, she speaks Solo dialect. I’m a Javanese, but I can’t do that, what a shame for me. Here are some photos of her There were many other activities such as cosplay, food bazaar, band audition, and flash mob. But, the Bonten Taiko – the Japanese drum show- and the Mikoshi at the finale were the most anticipated on the schedule. See my Instagram account for more pictures, fajarkris Thank you and arigatou. Post navigation
ennichisai blok m 2017